Bahagia Bersama Qur'an

 

Buku Bahagia Bersama Qur'an terdiri dari beberapa bab. Bab pertama berisi tentang makna iqro, bab dua berisi tentang mayoritas ayat al quran mudah dipahami, bab tiga berisi tentang keindahan tata bahasa, bab empat berisi tentang bahagia yang sebenarnya, dan bab lima berisi tentang kandungan al quran.

Selanjutnya bab enam berisi tentang nikmatnya meninggalkan maksiat, bab tujuh berisi tentang hidup mulia dunia akirat dengan al qur’an, bab delapan berisi tentang nabi muhammad saw contoh manusia terbaik, dan bab sembilan berisi tentang keagungan nabi-nabi sebelum nabi muhammad yang diabadikan di dalam al qur’an.

Banyak orang yang berpandangan membaca AL-QUR’AN itu seperti  tilawah, kalau anda menyebut ayat AL-QUR’AN misal “Wal qur aanil kariim” tetapi tidak tau terjemahannya  atau belum menghayati, bahkan tidak mengerti maksud ayat tersebut, maka kita baru tergolong orang tilawah belum tergolong orang membaca. Sesungguhnya AL-QUR’AN ini bacaan yang mulia seperti tercantum dalam surat (Q.S Al Waqi’ah ayat 77) “Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia”.

Maksud dari bacaan adalah mereka yang tilawah, mempelajari makna dari ayat tersebut, mau mengajarkan dan mengamalkan bahkan mendakwahkannya, maka orang tersebut akan menjadi mulia kehidupannya baik di dunia maupun akhirat.

ALLAH S.W.T berfirman dalam surat Ali Imron ayat 7 yang artinya: “Dialah Allah yang menurunkan Al Quran kepadamu (Muhammad) darinya terdapat ayat-ayat muhkamat (terang dan tegas bermaksud mudah di pahami), itulah ummul kitab (pokok al quran) atau ayat ayat mudah dan yang lainnya mutasyaabihat (butuh tafsir) sulit di pahami.

Ayat diatas mengajarkan kepada kita untuk membaca terjemahannya agar mengerti, karena mayoritas ayat-ayat al qur’an mudah dipahami, namun bila kita bertemu dengan ayat yang sulit dipahami, cukup dilewat saja dan jadikan PR, lalu  anda boleh bertanya kepada  orang yang menguasai al-quran (Q.S An nahl ayat 43) Saatnya kita merubah kebiasaan yang sudah berjalan lama, dari kebiasaan yang tadinya hanya tilawah sekarang menjadi kebiasaan membaca beserta terjemahannya.