
Pada saat ini negara kita sedang menghadapi krisis moral yang salah
satu penyebabnya adalah mulai lunturnya karakter yang mencerminkan
budaya dan sikap suatu bangsa. Di sisi lain, dikatakan bahwa
keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya, tidak hanya
ditentukan oleh sumber daya alam yang melimpah ruah, akan tetapi sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Bahkan ada yang
mengatakan bahwa “Bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas/karakter
bangsa (manusia) itu sendiri”.
Sejalan dengan visi KOMNASDIK yaitu menjadi bangsa yang berkarakter
unggul, cerdas, dan berdaya saing global maka perlu adanya pendidikan
karakter. Karakter adalah integrasi sifat, sikap, perilaku, standar,
keyakinan, moral, etika, nilai-nilai kehidupan dalam bentuk kualitas
diri. Karakter terlihat atau terekspresi dari penampilan fisik, jiwa,
emosi, pikiran, kemampuan, perilaku, sikap, dan kebiasaan. Karakter
mengekspresikan kualitas seseorang. Karakter adalah siapa Anda. Ini
mendefinisikan Anda sebagai sebuah peran dalam kehidupan. Karakter yang
baik membentuk sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dalam
meraih tujuan.
Tujuan dari pembangunan karakter adalah untuk mengembangkan karakter
bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Pembangunan
karakter ini berfungsi untuk mengembangkan potensi dasar agar berbaik
hati, berpikiran baik, dan berperilaku baik; memperbaiki perilaku yang
kurang baik dan menguatkan perilaku yang sudah baik; serta menyaring
budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Sebagai
bangsa yang berkarakter unggul, di samping tercermin dari moral, etika
dan budi pekerti yang baik, juga ditandai dengan semangat, tekad dan
energi yang kuat, dengan pikiran yang positif dan sikap yang optimis,
serta dengan persaudaraan, persatuan dan kebersamaan yang tinggi.
Hal itu merupakan totalitas dari karakter bangsa yang kuat dan
unggul yang pada kelanjutannya bisa meningkatkan kemandirian serta daya
saing bangsa, menuju Indonesia yang maju, bermartabat dan sejahtera.
Generasi muda memerlukan pembentukan karakter untuk menuntun mereka
dalam memimpin bangsa ini di kemudian hari. Untuk menunjang pembentukan
karakter tersebut perlu adanya pedoman sikap dan perilaku yang tertuang
dalam Pancasadar yaitu : (1) Sadar Tuhan menjadi Pedoman Jiwa; (2) Sadar
Diri menjadi Pedoman Hati; (3) Sadar Hidup menjadi Pedoman Nurani; (4)
Sadar Masalah menjadi Pedoman Sikap; (5) Sadar Bahagia menjadi Pedoman
Perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika ada komentar maupun pertanyaan...
Terima kasih