
Cita – cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa
depannya, bagi sebagian orang cita – cita itu adalah tujuan hidup dan
bagi sebagian yang lain cita – cita itu hanyalah mimpi belaka.
Bagi
orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya, maka cita cita adalah
sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju
dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia
sebagai akselerator pengembangan diri, namun bagi yang menganggap cita –
cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang
membakar motivasi untuk melangkah maju.
Manusia tanpa cita – cita ibarat
air yang mengalir dari pengunungan menuju dataran rendah, mengikuti
kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita – cita bagaikan
seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas
sehingga ia bahkan dapat tersesat lebih jauh lagi.
Ya, cita – cita adalah sebuah rencana sebuah rancangan bangunan
kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan,
semen ilmu dan pasir potensi diri serta genteng keberanian.
Bagaimanakah jadinya nanti, jika kita memiliki beribu ribu batu bata,
berates ratus karung semen, berkubik kubik pasir dan ribuan genteng
serta bahan bangunan lainya untuk membuat rumah, namun kita tidak
mempunyai rancangan maupun bayangan seperti apakah bentuk rumah itu
nanti.
Alhasil, mungkin kita akan mendapatkan rumah dengan bentuk yang aneh,
gampang rubuh atau bahkan kita tidak akan pernah bisa membangun sebuah
rumah.
Untuk itulah, perlunya ada Dreams, impian dan harapan sedari dini untuk dapat membangun kehidupan yang jauh lebih baik.
Pengenalan profesi adalah salah satu dari ribuan cara menumbuhkan asa
dan cita – cita anak sedari dini. Masih banyak sekali anak anak yang
tidak mempunyai cita – cita, karena mereka hanya dapat melihat
lingkungan tempat tinggalnya, sebagai contoh anak yang hidup
dilingkungan dengan sebagian profesi orang tuanya adalah buruh bangunan,
maka sudah dapat dipastikan bahwa anak – anak yang tumbuh tidak akan
dengan leluasa menyerukan cita – cita, mereka bingung apakah harus
menjadi buruh bangunan juga?, sementara profesi lain belum dengan jelas
mereka ketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika ada komentar maupun pertanyaan...
Terima kasih